Selasa, 25 Desember 2018

Merza Fachys : Saya Tidak Pernah Puas

Merza Fachys

Pria kelahiran Surabaya 52 tahun lalu ini mengawali karirnya di bidang telekomunikasi sejak lulus dari Teknik Elektro ITB tahun 1980. PT Industri Telekomunikasi (INTI) yang juga berlokasi di Bandung adalah perusahaan yang pertama di singgahinya. Sebelas tahun di sana, Bapak beranak 4 dengan nama lengkap Merza Fachys ini melanjutkan karirnya di Siemens Network. Sebulan sebelum perusahaannya merger dengan Nokia Network, Merza menyatakan mundur dengan alasan ingin membuka usaha sendiri. Alhasil Merza pensiun dini dari perusahaan asal Jerman itu.

Sepertinya pria yang murah senyum dan gampang tertawa ini masih belum siap untuk benar-benar meninggalkan dunia pekerjaan khususnya telekomunikasi. Peluang untuk bergabung di operator selular CDMA PT. Mobile8 Tbk tak disia-siakannya. Lewat RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), Merza resmi diumumkan menjadi Director & Chief Corporate Affairs. Di sela-sela kesibukannya berkarir di Mobile8, ia pun tetap aktif di berbagai perkumpulan salah satunya ATSI (Asosiasi Telepon Selular Indonesia). Setelah beberapa bulan menjabat sebagai sekjen, akhirnya ia didaulat menjadi ketua umum asosiasi tempat berkumpulnya operator selular di Indonesia ini.

la tidak merasa bosan berkecimpung di dunia telekomunikasi. Menurutnya, dunia telekomunikasi punya sumber daya yang unik dan tiada duanya, yakni frekuensi, la merasa masih banyak hal yang harus dipelajarinya dalam dunia telekomunikasi.

“Tidak akan pernah puas, karena setiap hari akan ada hal baru yang ditemui,” katanya. Berikut wawancara Garong tech dengan pria yang telah menggeluti dunia selular selama 20 tahun ini.

Seperti apa peran ATSI di industri telekomunikasi?

ATSI adalah suatu organisasi yang memang anggotanya para operator. Aktivitas dari operator-operator tersebut di dalam keanggotaan ATSI ini lebih bersifat fungsional. Karena wadah dasarnya ATSI itu guna menjembatani para anggota untuk memajukan industri telekomunikasi. Jadi kalau ada hal-hal yang mengganggu industri di situlah ATSI punya peran. Dan jika ada hal-hal dimana industri telekomunikasi ini harus diangkat ATSI juga punya peran. ATSI tidak mengurusi bisnis operator. Operator punya privacy masing-masing, dan kita juga saling berkompetisi. Industri ini harus dijaga dan harus tumbuh, karena terbukti telah membuat masyarakat lebih sejahtera, dan lebih maju. Kalau nggak ada wadah seperti ini, operator akan maju sendiri-sendiri.

ATSI sendiri memposisikan diri sebagai mitra atau penekan pemerintah?

Kita memposisikan diri sebagai mitra. Mitra dalam arti kita selalu berkontribusi. Setiap aturan yang keluar tentang industri telekomunikasi selular pasti ada peran kita. Bahkan dalam penataan frekuensi waktu itu. Kita sampai sewa konsultan, sebab ilmu kita belum sampai. Kita fasilitasi konsultan tersebut, kemudian hasilnya kita beri ke pemerintah, sehingga terjadilah penataan frekuensi seperti sekarang. CDMA segi-ni, 3G segini.

Dari tujuh anggota ATSI, apa ada semacam kode etik sesama anggota ATSI?

Saya melihat walaupun kita berkompetisi, tapi di kumpul-kumpul ATSI itu lebih banyak pertemanannya. Kalau saya lihat, model organisasi ATSI ini lebih seperti paguyuban. Jadi tidak saling hantam. Saling meledek sih sering, tapi wajar kok.

Ada 11 operator di Indonesia, banyak yang mengatakan, dari 11 ini akan berkurang nanti melalui seleksi alam. Bagaimana menurut pandangan Anda?

Nah itu tadi, itu proses alam, alam bisnis. Yang kita hindarkan adalah saling membunuh. Ini menjadi concernnya ATSI. Industri ini adalah industri yang tidak seorang pun rela akan mati. Salah satunya mobile8 yang dibangun dari tiga buah perusahaan selular. Bisa jadi kejadiannya akan sama. Boleh jadi ada yang gagal, tapi nggak akan mati. Akan menjelma, reinkarnasi menjadi makhluk lain. Yang 11 ini akan tetap hidup, hanya wajahnya bisa berubah, bentuknya berubah, mengalami metamorfosa. Hal itu terjadi, karena telekomunikasi ini berkaitan dengan resources yang unik, yakni frekuensi. Ini orang yang nggak rela, sumber alam yang nggak ada dua. Kalau sampai ini dimatiin sayang banget.

Menurut Anda, berapa jumlah operator yang paling efisien di setiap negara?

Ada pendekatan seperti ini, kalau operator di setiap negara cuma satu namanya monopoli. Monopoli jelek dan tidak kreatif. Kalau duopoli, mulai bagus tapi tetap mereka bisa kompak. Maka dampak monopoli yang tidak kreatif masih belum terangkat. Dengan tiga sudah mulai terangkat. Persaingan terjadi, dan efisiensi terjadi akibat persaingan. Dan katanya kalau empat itu mulai optimal, karena sudah mulai tidak tahu mana lawan dan kawan. Masing-masing fokus pada dirinya. Dan orang makin efisien karena harus bersaing. Begitu menginjak kelima, mulai ada pemborosan, karena di negara yang sama ada duplikasi network lima kali. Tapi dari segi bisnis ini kompetisi yang juga masih sehat. Cuma harus seberapa besar sih kemampuan kita membangun investasi infrastruktur. Membangun duplikasi lima jaringan di negara ini. Nah sekarang 10, networknya sama, semuanya mau nasional wide. Jadi harus ada efisiensi dan usaha yang sehat.

Sepanjang berkiprah di dunia telekomunikasi, apakah Anda tidak pernah merasa bosan?

Gimana bisa bosan, yang ada saja belum dipelajari semua. Setiap hari ada hal baru keluar. Yang ada saya kewalahan, saya kadang-kadang malu karena nggak sempet baca, dengernya dari ngobrol aja. Suatu hari ada orang nanya kok ketua ATSI nggak ngerti? Tapi that's the reality tiap hari ada hal baru yang dibicarakan orang di dunia, setiap kali buka website apapun ada hal menarik yang baru. Tiga hari nggak buka website, kalau ketemu orang jadi seperti orang bodoh. Di dunia telekomunikasi ini banyak hal yang belum kita sentuh, jadi saya nggak pernah bisa puas dan berhenti.

Menurut Anda siapa sih yang paling mempengaruhi kesuksesan Anda sekarang?

Ya utamanya pasti keluarga. Karena ujung-ujungnya, balik-baliknya lagi buat siapa sih semua ini. Kita keluar rumah sampai balik ke rumah, hasilnya buat orang rumah. Demikian juga orang rumah, melepas sang suami pergi, mengharapkan suami kembali hasilnya buat dia bukan buat orang lain. Jadi sama-sama saling harus ada dukungan yang kuat. Karena ada pepatah mengatakan, di balik ini semua pasti ada wanita yang hebat. Yaitulah peran wanita nggak kelihatan di depan, tapi di belakang hebat sekali.

Di luar kesibukan kantor, biasanya mengisinya dengan aktivitas apa?

Paling sering nonton, nonton apa saja saya suka. Menonton itu kadang-kadang memberikan ilham. Walaupun ceritanya santai, namun setiap film saya yakini ada message-nya. Banyak jenis film yang saya suka, dari silat, India, action, komedi, cinta dan drama saya tonton semua. Saya sering diketawain teman karena sering nonton film India. Kadang dalam dialog itu ada hal-hal yang positif. Nasehat ada, ilmunya ada, filosofinya ada, nyanyinya juga ada, tapi kan kita bukan cuma lihat itu. Saya yakin, orang yang bikin film itu pasti ada pesan yang ingin disampaikan dan diceritakan pada orang.

cv