Rabu, 09 Januari 2019

Mengintip Trend Gadget DI tahun 2019

digital trend in 2019

Tanpa terasa, segala hingar bingar jagad Information and Communication Technology (ICT) sepanjang 2013 lalu, baik global maupun di tanah air, sudah kita lewati dengan meninggalkan banyak jejak. Beragam produk terbaru dengan berbagai teknologi yang inovatif dan revolusioner dari masing-masing vendor banyak bermunculan, dan tentunya akan terus berkembang di 2019 ini. Lantas, tren seperti apakah yang akan mewarnai dunia gadget tahun ini dan bagaimana perkembangannya? Berikut Garong Tech And Gadget berikan sedikit ulasannya!

Menengah ke bawah jadi primadona

Banyak kalangan memprediksi, peran ponsel pada tahun 2019 ini akan semakin meningkat. Hal ini cukup beralasan, mengingat ponsel sudah menjadi bagian dari hidup dan bagi sebagian orang perannya sangatlah penting. Tidak hanya kalangan profesional saja, ponsel kini juga banyak digunakan oleh ibu rumah tangga, pelajar, hingga anak-anak. Menurut data dari Ericsson Consumer Lab, saat ini jumlah pengguna ponsel di Indonesia mencapai 300 juta orang, pengguna PC9 juta, pengguna Internet mencapai 80 juta di mana 90 persennya menggunakan Internet dari perangkat mobile, dan jumlah pelanggan broadband Internet sebesar 28 juta, yang 30 persennya mengakses Internet dari perangkat mobile. Chief Marketing Officer Advan, Chandra Lianto mengatakan, tahun 2019 nanti tren PC akan menurun. "Sementara di tahun 2013 ini, pasar ponsel pintar didominasi oleh perangkat mobile berukuran 5 inci," terangnya kepada puluhan jurnalis di Hotel Kartika Chandra, (18/12), lalu.

Chandra menambahkan, saat ini kebutuhan masyarakat akan gadget berorientasi pada tiga hal, yaitu chatting, narsis, dan lifestyle. Sejak jaman ponsel candy bar, masyarakat Indonesia sangat menyukai SMS, dan sampai jaman tablet PC, berkirim teks via SMS ataupun melalui layanan pesan instan menjadi salah satu aktivit favorit. Selain itu, tidak sedikit pengguna ponsel yang suka narsis mengabadikan setiap momen lalu langsung mengunggahnya di situs jejaring sosial, seperti Facebook ataupun Twitter. Banyak dari pengguna beranggapan, bahwa gadget merupakan salah satu bagian dari gaya hidup yang sangat perlu diperhatikan. Dimana memiliki gadget yang canggih, fitur terkini dan berdesain handy menjadi pilihan utama kaum bermobilitas tinggi. Di kesempatan yang sama, Ketua Id Android, Agus Hamonangan menuturkan, ponsel berbasis Android akan terus mengalami kesempurnaan dengan OS terbaru. Tren ke depan, sambungnya, akan diwarnai dengan koneksi berkecepatan tinggi, 4G LTE.

Jika semua itu terjadi, maka TV streaming dan video on demand menjadi semakin dibutuhkan, baik untuk kegiatan di luar rumah, kafe, restoran, mobil, rumah orang lain, kantor maupun sekolah. Masih di tempat yang sama, pengamat telekomunikasi sekaligus Founder Indonesian Cloud Forum (ICF), Teguh Prasetya memprediksi, tablet PC dan smartphone kelas menengah ke bawah bakal semakin mendominasi pasar gadget Indonesia pada 2019. "Gadget menengah ke bawah tersebut bakal menguasai 50 persen penjualan selama 2019 mendatang," jelasnya. Lebih jauh lagi Teguh menjabarkan, vendor global juga akan tetap meluncurkan produk kelas menengah ke bawah, meskipun produk utamanya lebih menyasar kelas menengah ke atas. "Produk jenis ini akan lebih laku, karena sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia," pungkasnya. Sebuah tablet, oleh pasar Indonesia baru bisa dikategorikan kelas menengah ke bawah jika harga yang dibandrol adalah Rp 2 juta kebawah.

Sedangkan untuk smartphone baru bisa dikatakan menengah ke bawah jika dipatok pada harga di bawah Rp 1 juta. Teguh melanjutkan, saat ini persaingan di segmen low end dan middle end sudah kompetitif. Oleh karena itu, setiap vendor harus memberikan kepuasan kepada pengguna dengan meningkatkan inovasi, kampanye merek, layanan purna jual, hingga pemberian bonus. Teguh membeberkan sebuah fenomena menarik, banyak dari pengguna gadget rela mengeluarkan merogoh koceknya dalam-dalam hanya demi memiliki sebuah smartphone yang mahal, ketimbang membeli laptop untuk bekerja yang harganya dibawah smartphone. "Tablet Android tumbuh 45 persen pada 2019 nanti, dan saat ini Indonesia menduduki rangking ke-5 di ASEAN," ujarnya.

Tren Konsumen Terpopuler 2019

Tidak hanya komputer genggam dan smartphone dari kelas menengah kebawah saja yang akan dominan di 2019 ini. Berbagai tren lainnya juga akan turut mewarnai rona dunia ICT dunia maupun Indonesia. Seperti hasil riset yang dirilis oleh Ericsson Consumer Lab, (17/12), lalu. Menurut hasil penelitian Ericsson, setidaknya ada beberapa tren consumer yang akan populer di 2019 ini. Menurut VP Marketing and Communication Ericsson Indonesia, Hardyana Syintawati, riset ini telah dilakukan di 15 kota besar di dunia yang diikuiti oleh lebih dari 100 ribu responden. "Tahun depan akan banyak aplikasi baru yang bermunculan," singkatnya. Jumlah pengguna smartphone yang angkanya terus meningkat membuat permintaan akan aplikasi baru terus tumbuh.

Di Indonesia sendiri, smartphone merupakan perangkat utama yang digunakan untuk mengakses internet. Melalui smartphone, banyak orang di Indonesia melakukan kegiatan di internet seperti bertukar pesan melalui instant messaging, bermain games, mengakses jejaring sosial, mencari berita baru, berselancar ke situs-situs menggunakan online banking, dan membeli prodak secara online. Hal lainnya yang juga penting untuk diperhatikan adalah pengguna internet mengharapkan ketesediaan internet di semua tempat. Jaringan sinyal yang kuat dan stabil nantinya akan menjadi konsern yang juga harus diperhatikan para operator. "Seperti yang kita tahu, cakupan sinyal yang stabil dan kencang menjadi sebuah keharusan tahun depan," jelasnya.

Penggunaan akses internet di Indonesia, sambungnya, diprediksi masih akan menggunakan smartphone sebagai alat. Selain itu, tren menggunakan tubuh sebagai password juga akan tumbuh di 2019.

Ericsson memaparkan data dari riset yang telah dilakukan, bahwa 52 persen pengguna smartphone ingin menggunakan sidik jari sebagai password. Selain itu, 74 persen percaya bahwa smartphone biometrik akan banyak digunakan selama 2019. Data riset Ericsson Consumer Lab juga menyatakan, bahwa 2019 penggunaan perangkat wearable sebagai penunjang aktivitas sehari-hari seperti saat berolah raga, komunikasi, bahkan pengantar tidur, akan makin banyak.

Tren konsumen lainnya yang akan terjadi di 2019 nanti adalah penggunaan sensor di beragam perangkat bergerak akan makin banyak digunakan, seperti di rumah sakit, sarana transportasi, bahkan pintu gerbang. Selain itu, penggunaan informasi data pribadi di dunia maya juga akan meningkat hingga 93 persen, sehingga sangat diperlukan pentingnya pengetahuan mengenai keamanan internet. Tren lainnya yang juga bakal terjadi di 2019 adalah semakin banyaknya video yang diunggah lalu membaginya ke komunitas dan media sosial." TV streaming dan video on demand akan menjadi kebutuhan baik di rumah, restoran, maupun sekolah. Konten-konten video akan banyak diunduh pengguna perangkat mobile," tutupnya.